Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perbedaan Amal Jariyah dan Dosa Jariyah Yang Harus Diketahui


Perbedaan Amal Jariyah dan Dosa Jariyah Yang Harus Diketahui

Tidak ada satupun manusia yang dapat luput dari dosa selain para Nabi dan Rasul. Demi kepentingan pribadi, seringkali manusia bertindak tanpa pikir panjang hingga memilih untuk berbuat dosa dibandingkan melakukan amalan terpuji yang dikehendaki Allah. Selagi masih hidup, amal jariyah dan dosa jariyah merupakan dua tindakan yang tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia.
Amal jariyah merupakan bentuk amalan terpuji yang dapat menghapus dosa dan mendatangkan pahala bahkan setelah kematian. Sedangkan dosa jariyah merupakan perbuatan yang melanggar hukum Allah SWT dimana dosanya akan ditanggung seumur hidup sekalipun telah meninggal dunia. Berikut perbedaan amal jariyah dan juga dosa jariyah yang harus diketahui agar pahala yang didapat tidak terputus:

1. Tindakan yang Dilakukan

Perbedaan pertama yang terlihat jelas antara amal jariyah dan juga dosa jariyah yaitu dari tindakan yang dilakukan. Amal jariyah merupakan bentuk amalan terpuji yang dapat menghapus dosa dan mendatangkan pahala bahkan setelah kematian. Sehingga tindakan yang dilakukan baik dan berkenan di hadapan Allah. Meskipun amal jariyah tidak bersifat wajib dilakukan, umat Islam tetap harus mengamalkan dan melaksanakannya.
Sedangkan dosa jariyah merupakan tindakan yang dilakukan sebaliknya. Dalam artian tindakan yang dilakukan tidak baik dan tidak berkenan di hadapan Allah karena melanggar perintah-Nya. Dosa jariyah adalah dosa berkelanjutan yang akan terus mengalir bahkan setelah kematian sang pendosa. Karena tindakan yang dilakukannya ini, manusia akan dikenai sanksi untuk mempertanggung jawabkan apa yang telah diperbuat.

2. Ganjaran yang Didapat

Apa yang telah dilakukan oleh manusia semasa hidupnya tentu akan memperoleh ganjaran setimpal menurut perbuatannya entah itu baik atau buruk. Hal ini juga berlaku bagi amal jariyah dan dosa jariyah yang tidak akan terlepas selagi manusia masih hidup. Seseorang yang gemar melakukan kebaikan dalam hidupnya akan diberikan ganjaran yang baik oleh Allah.
Sedangkan seseorang yang gemar melakukan tindakan tidak terpuji akan diberikan ganjaran serupa dengan tindakan yang dilakukannya. Menurut pengertiannya, ganjaran adalah sebuah bentuk hukuman atau balasan yang diberikan sesuai dengan tindakan yang dilakukannya. Seseorang yang melakukan amal jariyah akan mendapatkan ganjaran baik dalam hidupnya. Namun, seseorang yang melakukan dosa jariyah akan mendapatkan ganjaran buruk dalam hidupnya.

3. Jumlah Pahala

Pahala biasanya dikaitkan dengan hadiah atau penghargaan yang akan diterima ketika seseorang bisa berkelakuan baik khususnya kepada sesama. Kepada umat yang dikasihi-Nya, Allah akan memberikan pahala yang setimpal tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat. Tentunya pahala hanya Allah berikan kepada manusia yang bertindak baik menurut perintah-Nya dan sebisa mungkin menjauhkan diri dari dosa.

4. Sakanun

Sakanun memiliki arti ketentraman dan kedamaian hati dalam hidup. Dalam Islam sendiri, kedamaian hati ini dapat diperoleh dengan mendekatkan diri pada Allah dan senantiasa mengamalkan perbuatan baik dalam hidupnya. Amal jariyah yang dilakukan oleh manusia  akan membawa kedamaian hati sedangkan dosa jariyah sebaliknya. Dosa jariyah akan membuat hidup manusia tidak damai bahkan kehilangan berkah Allah.

5. Akibat yang Ditimbulkan

Perbuatan yang dilakukan oleh manusia pasti akan menimbulkan suatu akibat. Tentunya akibat yang ditimbulkan sangat bergantung dengan apa yang telah dilakukan oleh manusia. Amal jariyah akan menimbulkan akibat yang baik bagi diri sendiri bahkan orang lain. Sedangkan dosa jariyah akan menimbulkan akibat yang buruk bagi manusia karena tindakan yang dilakukan telah melanggar perintah Allah.
Amal jariyah dan dosa jariyah merupakan dua tindakan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Karena merupakan tindakan yang melanggar hukum Allah SWT, seseorang yang melakukan dosa jariyah akan kehilangan pahala dalam hidupnya. Sebaliknya, orang yang melakukan amal jariyah akan terus mendapatkan pahala. Kiranya Allah SWT memampukan manusia untuk terus melakukan amalan baik dalam hidupnya.

A. Amal Jariyah Adalah Amalan Terpuji Yang Pahalanya Akan Terus Mengalir


Amalan terpuji yang ditekankan bagi umat Muslim sebagai bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT yaitu amal jariyah. Amal jariyah adalah bentuk amalan yang dapat menghapus dosa dan mendatangkan pahala serta hikmah bagi pemberi maupun penerima. Pahala yang diterima bahkan akan terus mengalir meskipun pemberi amalan telah meninggal dunia. Tentu saja hal ini telah disebutkan dalam firman Allah SWT.
Meskipun amal jariyah tidak bersifat wajib dilakukan, umat Islam tetap harus mengamalkan dan melaksanakannya. Meskipun sedikit, amal jariyah tetap harus dilakukan karena Allah SWT sendiri mengajarkan umatnya untuk terus berbuat kebajikan kepada sesama terlebih kepada yang membutuhkan. Berikut beberapa contoh perbuatan amal jariyah yang dapat dilakukan untuk mendatangkan pahala bahkan setelah kematian:

1. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan

Mengajarkan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi orang lain merupakan salah satu contoh amal jariyah yang dapat dilakukan oleh siapa saja. Mengajar tidaklah mesti dilakukan oleh seorang guru atau pendidik saja, masyarakat awam pun bisa melakukannya. Mengajarkan ilmu pengetahuan dapat dilakukan dengan diskusi, ceramah ataupun dakwah yang dilakukan secara formal maupun non formal.

2. Sedekah Makanan dan Minuman

Memberikan makanan dan minuman kepada orang yang memerlukan bisa juga disebut sebagai sedekah. Sedekah merupakan pemberian yang diberi secara sukarela dan tanpa ada pembatas. Sedekah makanan dan minuman sendiri telah diriwayatkan dalam HR. Muslim dan dicatat dalam Ash-Shahihain. Tentunya amalan yang dilakukan harus diberikan dengan ikhlas agar pahala yang dicurahkan berlipat ganda.

3. Mendidik Anak Menjadi Saleh

Dalam Islam, anak merupakan amanah bagi orang tuanya, tabungan amal di akhirat, serta penghiburan dan perhiasan dunia bagi orang tuanya. Orang tua memiliki peranan penting untuk mendidik anak menjadi saleh agar kelak sang anak akan selalu berbuat kebaikan di dunia. Dengan mendidik anak menjadi saleh, orang tua akan mendapatkan pahala bahkan setelah kematiannya.

4. Membangun Masjid

Amal jariyah adalah bentuk amalan yang dapat menghapus dosa dan mendatangkan pahala serta hikmah bagi pemberi maupun penerima. Agar pahala amal jariyah terus ditambahkan oleh Allah SWT, seseorang dapat membangun masjid jika memang sudah memiliki uang yang cukup. Tentunya amal jariyah ini sejalan dengan sabda Nabi SAW yang dituliskan dalam HR. Al-Bukhari dan Muslim.

5. Sedekah Jariyah

Untuk menambahkan pahala dan melakukan kebajikan dalam hidupnya, seseorang dapat memberikan sedekah jariyah yang diniatkan untuk kebaikan dan diberikan dengan ikhlas. Sedekah jariyah dilakukan agar banyak orang merasakan amalan yang diberikan secara berkelanjutan. Dengan memberikan sedekah jariyah, seseorang akan menerima pahala yang tak terputus selama apa yang disedekahkan terus memberikan manfaat bagi banyak orang.

6. Sedekah Harta

Dalam QS. Al Baqarah ayat 261, disebutkan bahwa seseorang berkecukupan yang menginfakkan hartanya bagi mereka yang membutuhkan akan dilipat gandakan pahalanya. Meskipun dalam jumlah yang sedikit, tindakan yang dilakukan akan mendapat ridha dari Allah asalkan dilakukan dengan ikhlas. Jika masih memiliki kesempatan, sedekah harta tentu perlu dilakukan agar pahala dilimpahkan oleh Allah SWT.

7. Mewariskan Mushaf

Mushaf merupakan buku agama yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur’an secara urut dan utuh yang dikumpul dan dibukukan secara sistematis dan teratur. Dengan mewariskan mushaf Al-Qur’an kepada masjid, Majlis taklim dan sesama, pahala akan dicurahkan tak putus-putusnya. Hal ini dikarenakan mushaf yang diwariskan akan terus dipergunakan dan dimanfaatkan demi kebaikan dan penyebaran agama Islam.
Amal jariyah adalah bentuk amalan yang dapat menghapus dosa dan mendatangkan pahala serta hikmah bagi pemberi maupun penerima. Pahala yang diterima bahkan akan terus mengalir meskipun pemberi amalan telah meninggal dunia. Tentu saja hal ini telah disebutkan dalam firman Allah SWT. Kiranya Allah memberikan manusia kemampuan untuk terus melakukan kebajikan dan amalan jariyah dalam hidupnya, Aamiin.

B. Dosa Jariyah Adalah Dosa Yang Terus Mengalir Bahkan Setelah Kematian


Selain para Nabi dan Rasul, setiap manusia pasti pernah berbuat dosa dan bahkan tanpa disadari justru merupakan dosa jariyah. Karena merupakan perbuatan yang melanggar hukum Allah SWT dan larangan agama, pelaku dosa akan dikenakan sanksi ketika di dunia maupun di akhirat kelak. Dosa jariyah adalah dosa berkelanjutan yang akan terus mengalir bahkan setelah kematian sang pendosa.
Seringkali manusia tidak sadar jika sedang dan pernah melakukan dosa jariyah. Padahal perbuatan tersebut bisa merugikan dirinya sendiri. Disebutkan bahwa, barang siapa melakukan dosa jariyah maka dosanya akan ditanggung oleh dirinya sendiri seumur hidupnya sekalipun telah meninggal dunia. Mengingat betapa mengerikannya dosa ini, berikut beberapa tindakan manusia yang dapat menyebabkan dosa jariyah:

1. Menjadi Pelopor Perbuatan Maksiat

Seringkali manusia tidak menyadari jika dirinya menjadi pelopor dosa sehingga orang lain berinisiatif untuk mengikuti perbuatan dosa yang sama. Meskipun tidak mengajak secara langsung, perbuatan tersebut bisa dikategorikan sebagai dosa jariyah jika orang lain terinspirasi melakukan dosa terlebih perbuatan maksiat. Tegasnya seseorang yang pertama kali melakukan dosa tersebut menjadi panutan dan inspirasi bagi banyak orang.
Misalnya saja seseorang yang pertama kali mendesain rok mini lalu menyebarkannya melalui internet dan media sosial. Memang orang tersebut tidak mengajak orang lain untuk memakainya, namun orang yang melihat justru meniru dan menyebarkannya. Tanpa dikurangi sedikitpun, dosa orang yang pertama kali mempeloporinya akan terus mendapat kucuran dosa dari semua orang yang menirunya.

2. Mengajak Orang Lain Berbuat Dosa

Orang yang mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan dosa bisa dikatakan sedang memupuk dosa jariyah meskipun orang tersebut bukan merupakan pelopor dosa. Seperti yang disebutkan dalam surat An-Nahl, seseorang yang mengajak orang lain berbuat dosa harus juga menanggung dosa orang yang disesatkannya pada hari kiamat. Bahkan orang tersebut tidak akan diberikan keringanan adzab sedikitpun.
Tentunya hal ini sangat mengerikan dan merugikan diri sendiri jika dilakukan bahkan secara sengaja. Orang yang mengajak orang lain untuk melakukan perbuatan dosa akan terus menanggung dosa orang-orang yang telah disesatkannya bahkan saat hari kiamat tiba. Misalkan saja seseorang yang mengajak orang lain untuk menonton video porno sehingga orang yang diajak melakukan zina.

3. Menyebarkan Ajaran Sesat

Pada saat ini, kesesatan bisa muncul karena ajaran yang secara sengaja disebarkan oleh seseorang tanpa dilandasi keimanan pada Al Qur’an dan hadis. Ajaran yang disebarkan kemudian dipercayai dan menyesatkan banyak orang. Karena dosa jariyah adalah dosa yang akan terus mengalir, penyebar ajaran sesat akan menanggung seluruh dosa orang yang mengikutinya bahkan setelah kematian.

4. Menyediakan Sarana Bagi Orang Lain Untuk Berbuat Dosa

Seseorang yang secara sengaja menyediakan sarana bagi orang lain untuk melakukan perbuatan dosa bisa juga disebut sebagai dosa jariyah. Misalnya saja seseorang yang menyediakan dan mengizinkan suatu lokasi untuk dipergunakan sebagai tempat maksiat. Karena diizinkan, orang lain datang dan menggunakan tempat tersebut untuk melakukan maksiat atau perbuatan dosa yang melanggar hukum Allah SWT.

5. Wanita Ataupun Pria yang Tidak Menutup Aurat

Bagian tubuh manusia yang harus ditutupi karena tidak boleh diperlihatkan kepada orang lain disebut sebagai aurat. Dalam Islam, baik wanita maupun pria harus menutup aurat karena merupakan perintah Allah SWT. Barangsiapa memamerkan perhiasan tubuh secara sengaja kepada banyak orang maka dosanya akan terus mengalir. Oleh sebab itu, agar terhindar dari dosa jariyah ada baiknya untuk menutupi aurat.
Dosa jariyah adalah dosa berkelanjutan yang akan terus mengalir bahkan setelah kematian sang pendosa. Seringkali manusia tidak sadar jika sedang dan pernah melakukan dosa jariyah. Disebutkan bahwa, barang siapa melakukan dosa jariyah maka dosanya akan ditanggung oleh dirinya sendiri seumur hidupnya sekalipun telah meninggal dunia. Kiranya Allah SWT menjauhkan dari dosa jariyah dan meringankan langkah hidup manusia.


Post a Comment for "Perbedaan Amal Jariyah dan Dosa Jariyah Yang Harus Diketahui"